Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara — termasuk Indonesia — mengalami kenaikan suku bunga acuan. Bagi pelaku bisnis, perubahan ini bukan sekadar angka yang muncul di berita ekonomi, tapi faktor yang bisa berdampak langsung pada operasional, strategi, dan bahkan keberlangsungan bisnis.

  • Biaya Pinjaman Naik
  • Salah satu efek paling nyata dari kenaikan suku bunga adalah meningkatnya biaya pinjaman. Jika kamu punya:

    1. Kredit modal kerja
    2. Kredit investasi
    3. Atau pinjaman jangka pendek lainnya

    Maka bunga yang harus dibayar setiap bulan juga ikut naik. Ini artinya beban operasional meningkat, dan bisa mempengaruhi margin keuntungan.

    ➡️ Apa yang bisa dilakukan?

    1. Review semua pinjaman aktif
    2. Cari opsi refinancing atau negosiasi ulang bunga
    3. Tunda rencana ekspansi berbasis utang jika ROI belum jelas
  • Konsumen Jadi Lebih Hati-Hati
  • Kenaikan suku bunga juga mempengaruhi daya beli konsumen. Orang jadi lebih memilih menabung daripada belanja, atau menunda pengambilan cicilan seperti KPR, kendaraan, dll.

    Kalau kamu menjalankan bisnis B2C (misalnya ritel, properti, atau otomotif), ini bisa terasa langsung dalam bentuk:

    1. Penurunan penjualan
    2. Proses closing yang lebih lama
    3. Diskon dan promo yang harus lebih agresif

    ➡️ Strategi yang bisa diterapkan:

    1. Fokus ke produk-produk dengan nilai tambah tinggi
    2. Tawarkan opsi cicilan ringan (kalau memungkinkan)
    3. Kuatkan loyalitas pelanggan lama daripada kejar pelanggan baru terus-menerus
  • Investor Lebih Selektif
  • Di saat suku bunga tinggi, investor cenderung lebih konservatif. Mereka mulai beralih ke instrumen “aman” seperti deposito, obligasi pemerintah, atau instrumen fixed income lainnya — karena return-nya lebih tinggi dan risiko lebih kecil.

    Buat kamu yang sedang cari pendanaan dari investor, ini bisa jadi tantangan. Startup atau bisnis yang belum profit bisa dianggap terlalu berisiko.

    ➡️ Solusi:

    1. Perkuat fundamental bisnis
    2. Tunjukkan cashflow sehat
    3. Siapkan pitch yang lebih berfokus pada profitabilitas jangka pendek